Sunday, October 7, 2018

Tidak terasa sudah setahun aku berada di lingkungan ini, lingkungan yang sangat menyenangkan sampai-sampai keseringan aku lupa bahkan tidak ingin pulang ke rumah. Jangankan pulang, meninggalkan tempat ini sebentar untuk asistensi tugas akhir saja aku sangat enggan. Aku pasti akan mencari dan menemukan alasan sekecil apapun supaya bisa tetap datang.

Semuanya terasa begitu nyaman.

Sangkin nyamannya, sampai jadi sesusah itu memutuskan untuk berhenti.

Ya, benar. Bulan lalu aku mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.
Jangan tanya seberapa susahnya untuk mengucapkan kata selesai.
Jangan tanya seberapa banyak tissue yang setiap malamnya kuhabiskan.
Jangan tanya seberapa besar godaan untuk kembali lagi kesana.

Namun aku harus paham, terkadang lingkungan yang kita suka bisa jadi tidak membuat kita berkembang.

Walaupun demikian, melalui tempat ini, aku menemukan orang-orang yang sangat berharga. Aku ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada mereka yang telah membantuku untuk merasa hidup kembali.


Perempuan yang memakai celana pink di atas ialah orang pertama yang ngewawancarai aku di dunia kerja. Beliau adalah atasan yang sangat perhatian tapi juga cerewet. Tapi cerewetnya ini yang bikin kangen. :') Aku agak ngerasa bersalah sama Bu Riana karna aku lumayan sering engga bisa jadi pendengar curhat yang baik. Kadang kalo Ibu mulai curhat, aku cuma bales "Baik, Bu." doang. Kalo ga bales itu, bukannya nyemangatin tapi justru ngasih pandangan yang beda. Atau kalo sama sekali ga ngerti sama curhatan beliau, responku adalah "Saya tidak tahu harus bilang apa, Bu." Monmaap ya, Buk. Wqwq.

Tapi yang paling ga bisa aku lupain dari Bu Riana ialah ketika penilaian buat magang. Untuk mahasiswa yang sebelumnya nyaris dikeluarin dari kampus tapi bisa dapat nilai segitu dari kementerian rasanya... wah. Dengan sifat dan sikap yang sama persis namun hasil yang didapat berbanding terbalik. Dari skala 1-10, Bu Riana ngasih nilai paling tinggi 10 dan paling rendah 9,9. Terima kasih, Bu. :')



Senior desainer yang kesan pertama pas kenalan paling bagus, yang kaya beneran ngerangkul siapapun ga peduli tingkatan (Yang belakangan aku baru tau kalo di dunia desain produk, beliau kaya udah sepuh). Apalagi beliau kalo ngejelasin itu mudah dimengerti dan humornya juga enak. Pokonya Pak Harry ini salah satu yang paling favorit. Walaupun sempat slek dikit dan bikin aku ngerasa bersalah (sampai terakhir pas perpisahan tetap kepikiran dan akhirnya minta maaf lagi. hiks), tapi alhamdulillah Pak Harry tetap selow dan santai. Pak Harry terbaik!



Setelah pindah dari kampus pertama, aku lumayan takut dan sangat menghindari untuk punya teman baru. Bahkan di kampus baru, cuma satu orang yang beneran sering ngomong aku. Tapi ternyata di tempat ini aku ketemu orang-orang yang otaknya konslet naujubilah, alhasil mulai luluh. Aku ga bakal lupa kalo setelah lebih dari dua tahun, ini beneran pertama kali aku ketawa selepas itu. Padahal cuma sereceh ini, main kursi. Tapi bener-bener semenyenangkan itu.


Terima kasih banyak ya, Putri, Ghina, Okta, Wicky, Laras, dan Padli. Kalian ga tau seberapa bersyukur dan beruntungnya aku pernah kenal kalian. Kalian berhasil bikin kekampretanku muncul lagi. Kalian berhasil bikin suaraku besar lagi. Kalian berhasil mengingatkanku kalo punya teman ternyata ga seburuk itu juga.



Sebelum Bu Riana, ada satu orang kepercayaan beliau untuk ngurusin segala hal. Intinya kaya senior atau atasanku juga, sih. Walaupun baru kenal bentar tapi asli dia orang yang paling banyak dan sering cakap kotor -__-, entah uda apa aja yang dibilangnya ke aku. Segala macam caci maki kayanya uda tamat. Jewer, sentil, jitak, mukul, ngelempar barang atau apapun itu juga uda ga kehitung berapa kali aku digituin. Dan anehnya itu cuma sama aku T.T. Oleh karena itu ga sekali atau dua kali sebenarnya aku lumayan meragukan kewarasan Kak Wisnu :')

Tapi berhubung dia termasuk orang yang gigih dalam hal pekerjaan, mau ga mau pasti itu bikin aku hormat. Kalo dipikir-pikir juga cuma dia yang bisa bikin aku takut. Lumayan ingat kalo Putri sama Ghina mau ngisengin atau ngaduin aku pasti kalimat mereka ga jauh dari "Kak Wisnuuu, Dila nih Kaaak." "Gua bilang ke Kak Wisnu ya lu." -___-

Terima kasih banyak untuk semuanya, Kak Wisnu. May Allah always guide you to be good, be safe, and be strong.


----


Sebuah tempat yang merupakan langkah pertamanya di dunia kerja ini membuatnya sadar dan kembali bersyukur akan banyak hal. Perlahan tapi pasti dia mulai menemukan semangatnya, hingga akhirnya dia tersadar bahwa api itu masih ada. Sama sekali belum padam.

No comments:

Post a Comment